Waspada Terhadap Penyakit Alzheimer dan Cara Mengatasinya

Posted by Majalah Informasi Kesehatan on Monday 1 October 2018


Bulan September kemarin adalah "Bulan Peringatan Alzheimer" Sedunia. Bahkan kota Solo pun turut memperingati World Alzheimer’s Month ini. Peringatan Alzheimer yang jatuh pada tanggal 21 September ini mengadakan serangkaian kegiatan di Plasa Sriwedari pada Minggu 23 September 2018 yang lalu. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama antara pihak Solo Car Free Day, Komunitas Alzheimer Indonesia dengan Pemerintah Kota Surakarta dan Palang Merah Indonesia. Tema yang diangkat adalah “Jangan Maklum Dengan Pikun.

Dalam sambutannya diacara tersebut, Ketua Alzhi Solo Raya dr. Mariska mengatakan bahwa orang yang sudah lanjut usia diharap jangan begitu saja maklum dengan alzheimer atau yang akrab disebut pikun ini. Beliau juga menambahkan, diharapka para lansia bisa mengurangi penyakit pikun dengan banyak melakukan aktifitas yang sedikit lebih produktif. Beliau juga menghimbau kepada kaum muda untuk lebih mencintai dan menyayangi para otang tua agar selalu sehat dan bahagia dalam melewati masa tuanya. 


Akan tetapi, alzheimer itu bukan hanya sekedar penyakit pikun yang biasa dialami oleh orang lansia, sebagai salah satu penanda bahwa mereka sudah tua. Apa sebenarnya alzheimer itu ?

Demensia Alzheimer atau lebih dikenal dengan Alzheimer merupakan salah satu bagian dari demensia yang paling banyak ditemui. Sekitar 60-70 persen dari kasus demensia atau pikun merupakan Alzheimer. Penyakit ini sering menyeranng pada usia lanjut yang dimulai dari sekitar usia 60 tahun. Sehingga kebanyakan dari masyarakat awam menganggapnya maklum.

Alzheimer sendiri adalah kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku pada penderita akibat gangguan di dalam otak yang sifatnya progresif atau perlahan-lahan. Dengan kata lain alzheimer membuat penderitanya mengalami penurunan fungsi otak termasuk fungsi kognitif seperti fungsi visuospatial dan fungsi eksekutif. 


Penyakit yang dapat menyebabkan kematian ini hanya bisa diperlambat perkembangannya melalui obat-obatan namun tidak bisa disembuhkan secara total. Penderita Alzheimer umumnya hidup sekitar 8-10 tahun setelah gejala muncul, namun ada juga beberapa penderita lain yang bisa hidup lebih lama dari itu. Meski penyakit Alzheimer belum ada obatnya, bentuk-bentuk penanganan yang ada saat ini bertujuan untuk memperlambat perkembangan kondisi serta meredakan gejala-gejalanya.

Pada fase awal penyakit ini, si penderita akan terlihat mulai mudah lupa akan segala seuatu yang dia lakukan. Sperti lupa nama benda atau tempat, lupa tentang kejadian-kejadian yang belum lama dilalui, atau lupa mengenai isi percakapan yang belum lama dibicarakan bersama orang lain.

Kemudian gejala akan meningkat seperti mulai kesulitan melakukan perencanaan, kesulitan bicara atau merangkai kata, kesulitan membuat keputusan, kerap terlihat bingung, dan penurunan suasana hati. Srlain itu, penderita juga akan mengalami perubahan kepribadian, seperti mudah curiga, penuntut, dan agresif. Pada kasus yang parah, penderita penyakit Alzheimer bisa mengalami delusi dan halusinasi, serta tidak mampu melakukan aktivitas atau bahkan tidak mampu bergerak tanpa dibantu orang lain.

Selain karena faktor usia, ternyata ada beberpa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer. Beberpa faktor tersebut di antaranya adalah gaya hidup yang tidak sehat, berusia di atas 60 tahun, memiliki riwayat keturunan sakit Alzheimer Dalam keluarga, memiliki riwayat penyakit jantung, dan pernah mengalami luka berat di kepala. Dalam kasusu alzheimer, wanita ternyata lebih rentan terkena bila dibandingkan dengan pria. 

Oleh karena itu, penting untuk segera melakukan deteksi dini kepada spesialis saraf ketika menemukan gejala-gejala demensia Alzheimer. Berikut ini ialah 10 gejala demensia Alzheimer yang diungkapkan oleh Alzheimer's Indonesia.



Gangguan Daya Ingat



Lupa akan berbagai hal adalah salah satu tanda-tanda alzheimer yang palung menonjol. Penderita biasa nya sering lupa akan berbagai hal seperti hal yang baru saja terjadi, tempat parkir, hingga janji. Pderita Alzheimer juga cenderung mengulang-ulang cerita yang sama dalam suatu percakapan. Tak seperti kebiasaan lupa ppada kebanyakan irang, penderita alzheimet memiliki frekuensi lupa yang sangat tinggi.

Sulit Fokus


Selain lupa, tanda lainnya yang dialami oleh penderita alzheimer adalah kesulitan untuk fokus. Hal ini tentunya menyebabkan penderita Alzheimer kesulitan untuk melakukan aktivitas, pekerjaan serhari-hari seperti memasak hingga menggunakan telepon. Juga akan berpengaruh pada kemampuan perhitungan sederhana, sehingga si penderita membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk menyrlesaikannya.


Sulit Melakukan Kegiatan yang Familiar



Kesulitan untuk merencanakan atau meyelesaikan tugas sehari-hari juga menjadi salah satu gejala yang muncul pada penderita alzheimer. Hal ini ditunjukkan dengan kebingungan untuk cara mengemudi hingga sulit mengatur keuangan.


Disorientasi



Gejala lain yang dialami adalah disorientasi atau kebingungan akan waktu juga kerap ditunjukkan penderita Alzheimer. Disorientasi yang dialami seperti diorientasi waktu maupun trmpat. Hal ini membuat penderita Alzheimer kerap bingung di mana mereka berada dan bagaimana mereka sampai di sana. Bahkan pafa beberapa kasusu alzheimer, penderita seringkali tidak tahu jalan pulang ke rumah yang menyebabkan merekap kerap tersasar.


Kesulitan Memahami Visuospasial


Yang dimaksud dengan kesulitan memahami visuospasial adalah si oenderita akan mengalami kesulitan untuk membaca, mengukur jarak, menentukan jarak, membedakan warna, tidak mengenali wajah sendiri di cermin, menabrak cermin saat berjalan hingga tidak tepat saat menuangkan air ke dalam gelas.

Gangguan Komunikasi


Berhenti ditengah-tengah pembicaraan dan menjadi bingung untuk melanjutkan kalimat yang ingin diucapkan juga menjafi salah satu tanda- tanda munculnya oenyakit alzheimer. Tak jarang bagi penderita penyakut ini, komunikasi menjadi suatubaktivutas yang sanagt sulit untuk dilakukan. Siboenderita cenderung sulit untuk menemukan kata yang tepatvguna mengungkapkan apa yang ingin dia utarakan.


Menaruh Barang Tidak Pada Tempatnya



Gejala lain dari penyakit ini adalah si penderita mulai lupa dimana dia menaruh barang-barangnya. Tak jarang, penderita Alzheimer akan menuduh orang lain mencuri atau menyembunyikan barang tersebut karena dia tidak meletakkan pada tempat biasa dia meletakkan. Hal ini karena si penderita tidak sadar bahwa dia lupa dimna tempat dia menaruh barangbtertentu.


Salah Membuat Keputusan



Ciri paling menonjol lain pada penderita Alzheimer ialah berpakaian tidak serasi. Seperti menggunakan kaos kaki berwarna merah di kiri dan kaos kaki berwarna biru di kanan tanpa merasa ada masalah. Penderita pun mulai cnderung tak bisa merawat diri sendiri dengan baik dan juga mulai tidak dapat memperhitungkan pembayaran dalam berinteraksi sehingga kerap memberikan jumlah uang yang lebih banyak saat membayar.

Menarik Diri Dari Pergaulan


Kesulitan yang telah terjafi pada oenderita alzheimer kemudian membuat penderita juga kehilangan demngat untuk melakukan duatu aktivitas dan bersosialisasi dengan lainnya. Mereka pun biasanya akan mulai enggan melakukan hobi mereka sendiri.


Perubahan Perilaku dan Kepribadian



Tanda munculnya oenyakit alzheimer juga dapat dilihat dari emosi si oenderita yang berubah secara drastis. Penderita Alzheimer seringkali menjadi bingung, curiga, depresi ataupun menjadi tergantung yang berlebihan pada anggota keluarga. Penderita Alzheimer juga akan merasa mudah kecewa dan putus asa. 

Pencegahan penyakit Alzheimer

 
Walau memang belum ada obat untuk menyembuhkan prnyakit ini, namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit Alzheimer. Di antaranya dengan menurunkan risiko terkena penyakit jantung, menjaga berat badan tetap sehat, mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, mengurangi konsumsi miuman beralkohol, berhenti merokok, menjaga otak agar tetap aktif bekerja, serta rutin memeriksakan diri ke dokter seiring pertambahan usia.

Waspada Terhadap Penyakit Alzheimer dan Cara Mengatasinya

author : Momo

Blog, Updated at: October 01, 2018

0 comments:

Post a Comment