Bulan September kemarin adalah "Bulan Peringatan Alzheimer" Sedunia.
Bahkan kota Solo pun turut memperingati World Alzheimer’s Month ini. Peringatan
Alzheimer yang jatuh pada tanggal 21 September ini mengadakan serangkaian
kegiatan di Plasa Sriwedari pada Minggu 23 September 2018 yang lalu. Kegiatan
ini terselenggara berkat kerjasama antara pihak Solo Car Free Day, Komunitas
Alzheimer Indonesia dengan Pemerintah Kota Surakarta dan Palang Merah
Indonesia. Tema yang diangkat adalah “Jangan Maklum Dengan Pikun.
Dalam sambutannya diacara tersebut, Ketua Alzhi Solo Raya dr.
Mariska mengatakan bahwa orang yang sudah lanjut usia diharap jangan begitu
saja maklum dengan alzheimer atau yang akrab disebut pikun ini. Beliau juga
menambahkan, diharapka para lansia bisa mengurangi penyakit pikun dengan banyak
melakukan aktifitas yang sedikit lebih produktif. Beliau juga menghimbau kepada
kaum muda untuk lebih mencintai dan menyayangi para otang tua agar selalu sehat
dan bahagia dalam melewati masa tuanya.
Akan tetapi, alzheimer itu bukan hanya sekedar penyakit pikun yang
biasa dialami oleh orang lansia, sebagai salah satu penanda bahwa mereka sudah
tua. Apa sebenarnya alzheimer itu ?
Demensia Alzheimer atau lebih dikenal dengan Alzheimer merupakan
salah satu bagian dari demensia yang paling banyak ditemui. Sekitar 60-70
persen dari kasus demensia atau pikun merupakan Alzheimer. Penyakit ini sering
menyeranng pada usia lanjut yang dimulai dari sekitar usia 60 tahun. Sehingga
kebanyakan dari masyarakat awam menganggapnya maklum.
Alzheimer sendiri adalah kondisi kelainan yang ditandai dengan
penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta
perubahan perilaku pada penderita akibat gangguan di dalam otak yang sifatnya
progresif atau perlahan-lahan. Dengan kata lain alzheimer membuat penderitanya
mengalami penurunan fungsi otak termasuk fungsi kognitif seperti fungsi
visuospatial dan fungsi eksekutif.
Penyakit yang dapat menyebabkan kematian ini
hanya bisa diperlambat perkembangannya melalui obat-obatan namun tidak bisa
disembuhkan secara total. Penderita Alzheimer umumnya hidup sekitar 8-10 tahun
setelah gejala muncul, namun ada juga beberapa penderita lain yang bisa hidup
lebih lama dari itu. Meski penyakit Alzheimer belum ada obatnya, bentuk-bentuk
penanganan yang ada saat ini bertujuan untuk memperlambat perkembangan kondisi
serta meredakan gejala-gejalanya.
Pada fase awal penyakit ini, si penderita akan terlihat mulai
mudah lupa akan segala seuatu yang dia lakukan. Sperti lupa nama benda atau
tempat, lupa tentang kejadian-kejadian yang belum lama dilalui, atau lupa
mengenai isi percakapan yang belum lama dibicarakan bersama orang lain.
Kemudian gejala akan meningkat seperti mulai kesulitan melakukan
perencanaan, kesulitan bicara atau merangkai kata, kesulitan membuat keputusan,
kerap terlihat bingung, dan penurunan suasana hati. Srlain itu, penderita juga
akan mengalami perubahan kepribadian, seperti mudah curiga, penuntut, dan
agresif. Pada kasus yang parah, penderita penyakit Alzheimer bisa mengalami delusi
dan halusinasi, serta tidak mampu melakukan aktivitas atau bahkan tidak mampu
bergerak tanpa dibantu orang lain.
Selain karena faktor usia, ternyata ada beberpa faktor yang bisa
meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer. Beberpa faktor tersebut
di antaranya adalah gaya hidup yang tidak sehat, berusia di atas 60 tahun,
memiliki riwayat keturunan sakit Alzheimer Dalam keluarga, memiliki riwayat penyakit jantung, dan pernah mengalami luka berat di kepala. Dalam kasusu
alzheimer, wanita ternyata lebih rentan terkena bila dibandingkan dengan pria.
Gangguan Daya Ingat
Lupa akan berbagai hal adalah salah satu tanda-tanda alzheimer
yang palung menonjol. Penderita biasa nya sering lupa akan berbagai hal seperti
hal yang baru saja terjadi, tempat parkir, hingga janji. Pderita Alzheimer juga
cenderung mengulang-ulang cerita yang sama dalam suatu percakapan. Tak seperti
kebiasaan lupa ppada kebanyakan irang, penderita alzheimet memiliki frekuensi
lupa yang sangat tinggi.
Sulit Fokus
Selain lupa, tanda lainnya yang dialami oleh penderita alzheimer
adalah kesulitan untuk fokus. Hal ini tentunya menyebabkan penderita Alzheimer
kesulitan untuk melakukan aktivitas, pekerjaan serhari-hari seperti memasak
hingga menggunakan telepon. Juga akan berpengaruh pada kemampuan perhitungan
sederhana, sehingga si penderita membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya
untuk menyrlesaikannya.
Sulit Melakukan Kegiatan yang Familiar
Kesulitan untuk merencanakan atau meyelesaikan tugas sehari-hari
juga menjadi salah satu gejala yang muncul pada penderita alzheimer. Hal ini
ditunjukkan dengan kebingungan untuk cara mengemudi hingga sulit mengatur
keuangan.
Disorientasi
Gejala lain yang dialami adalah disorientasi atau kebingungan akan
waktu juga kerap ditunjukkan penderita Alzheimer. Disorientasi yang dialami
seperti diorientasi waktu maupun trmpat. Hal ini membuat penderita Alzheimer
kerap bingung di mana mereka berada dan bagaimana mereka sampai di sana. Bahkan
pafa beberapa kasusu alzheimer, penderita seringkali tidak tahu jalan pulang ke
rumah yang menyebabkan merekap kerap tersasar.
Kesulitan Memahami Visuospasial
Yang dimaksud dengan kesulitan memahami visuospasial adalah si
oenderita akan mengalami kesulitan untuk membaca, mengukur jarak, menentukan
jarak, membedakan warna, tidak mengenali wajah sendiri di cermin, menabrak
cermin saat berjalan hingga tidak tepat saat menuangkan air ke dalam gelas.
Gangguan Komunikasi
Berhenti ditengah-tengah pembicaraan dan menjadi bingung untuk melanjutkan
kalimat yang ingin diucapkan juga menjafi salah satu tanda- tanda munculnya
oenyakit alzheimer. Tak jarang bagi penderita penyakut ini, komunikasi menjadi
suatubaktivutas yang sanagt sulit untuk dilakukan. Siboenderita cenderung sulit
untuk menemukan kata yang tepatvguna mengungkapkan apa yang ingin dia utarakan.
Menaruh Barang Tidak Pada Tempatnya
Gejala lain dari penyakit ini adalah
si penderita mulai lupa dimana dia menaruh barang-barangnya. Tak jarang,
penderita Alzheimer akan menuduh orang lain mencuri atau menyembunyikan barang
tersebut karena dia tidak meletakkan pada tempat biasa dia meletakkan. Hal ini
karena si penderita tidak sadar bahwa dia lupa dimna tempat dia menaruh
barangbtertentu.
Salah Membuat Keputusan
Ciri paling menonjol lain pada penderita Alzheimer ialah
berpakaian tidak serasi. Seperti menggunakan kaos kaki berwarna merah di kiri
dan kaos kaki berwarna biru di kanan tanpa merasa ada masalah. Penderita pun
mulai cnderung tak bisa merawat diri sendiri dengan baik dan juga mulai tidak
dapat memperhitungkan pembayaran dalam berinteraksi sehingga kerap memberikan
jumlah uang yang lebih banyak saat membayar.
Menarik Diri Dari Pergaulan
Kesulitan yang telah terjafi pada oenderita alzheimer kemudian
membuat penderita juga kehilangan demngat untuk melakukan duatu aktivitas dan
bersosialisasi dengan lainnya. Mereka pun biasanya akan mulai enggan melakukan
hobi mereka sendiri.
Perubahan Perilaku dan Kepribadian
Tanda munculnya oenyakit alzheimer juga dapat dilihat dari emosi
si oenderita yang berubah secara drastis. Penderita Alzheimer seringkali
menjadi bingung, curiga, depresi ataupun menjadi tergantung yang berlebihan
pada anggota keluarga. Penderita Alzheimer juga akan merasa mudah kecewa dan
putus asa.
Pencegahan penyakit Alzheimer
Walau memang belum ada obat untuk menyembuhkan prnyakit ini, namun
ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit Alzheimer. Di
antaranya dengan menurunkan risiko terkena penyakit jantung, menjaga berat
badan tetap sehat, mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, mengurangi
konsumsi miuman beralkohol, berhenti merokok, menjaga otak agar tetap aktif
bekerja, serta rutin memeriksakan diri ke dokter seiring pertambahan usia.
Waspada Terhadap Penyakit Alzheimer dan Cara Mengatasinya
author : Momo
author : Momo
0 comments:
Post a Comment